Posts

Negeri Pencinta Bunga

Image
Suasana musim semi di Jepang adalah suasana yang sangat indah. Bunga-bunga bernekaran dengan indahnya, sakura, tulip, beberapa jenis bunga lain menambah indah suasana. Pemandangan yang sebelumnya kelam dan kelabu di musim dingin seolah berganti frame dengan pemandangan yang cantik. antrian melihat Sakura Tenmabashi mengabadikan keindahan Bangsa Jepang adalah Bangsa Pencinta Keindahan. Mereka tidak segan-segan berteriak KIREII yang artinya cantik.....kagum menyanjung Sang Pencipta yang telah memberikan anugrah keindahan alam yang tiada tara. Mereka pun rela antri untuk melihat keindahan bunga sakura di Tenmabashi Osaka. Berbekal kamera poket atau bahkan kamera handphone mereka mengabadikan bunga-bunga yang bermekaran. Tulip di Kyoto Botanical Garden Saya menyebut Jepang sebagai Negeri Pencinta Bunga, karena masyarakatnya sangat tergila-gila dengan bunga. Meskipun harga bibit bunga terhitung mahal tapi tidak mengurangi animo masyarakat Jepang untuk menanam bunga baik di

YANG TUA YANG BERKARYA

Image
Jumlah orang tua lanjut usia (lansia) di Jepang semakin meningkat. Layanan kesehatan yang mumpuni, pola hidup dan diet yang sehat serta kebiasaan jalan kaki yang dilakukan oleh orang Jepang mungkin beberapa penyebab. Lansia yang memainkan alat musik tradisonal Usia lanjut tidak menjadikan orang Jepang menjadi beban bagi keluarganya. Meskipun secara fisik kekuatan mereka sudah melemah seiring dengan pertambahan usia tapi semangat dan kemandirian yang dimiliki tetap menggelora. Menurut pengamatan saya selama tinggal di Kyoto, lansia Jepang tidak hanya tinggal di rumah menonton TV berjam-jam atau duduk melamun dengan pandangan kosong serta serba dilayani oleh keluarganya seperti yang kebanyakan yang kita saksikan di Indonesia. Mereka tetap beraktivitas seperti layaknya orang yang lebih muda. Travel ke luar negeri, sekedar kumpul-kumpul bersama teman sesama lansia, berkebun, belajar hal baru seperti bahasa asing ataupun musik serta menjadi volunteer atau sukarelawan  di beberapa keg

Demo Ala Jepang

Image
Sejak pemerintah mengumumkan kenaikan BBM tanggal 17 Oktober lalu hampir di semua media baik cetak maupun televisi kita disuguhi dengan berita demonstrasi penolakan kenaikan BBM baik oleh masyarakat maupun oleh mahasiswa. Hampir setiap hari jalanan macet karena aksi penutupan jalan yang dilakukan oleh mahasiswa. Masyarakat yang sudah menderita dengan kenaikan harga sembako sebagai imbas kenaikan BBM semakin merana karena harus berjejal-jejal di udara panas karena jalanan macet, Banyak masyarakat yang tidak simpati bahkan mengutuk aksi mahasiswa yang katanya memperjuangkan kepentingan rakyat tapi malah menyengsarakan rakyat yang dibelanya. Aksi-aksi anarkis seakan sudah menjadi bagian dari demo mahasiswa di Makassar. Terlepas dari isu aksi tersebut disusupi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab kenyataannya aksi anarkis banyak menimbulkan kerugian baik nyawa, korban luka maupun kerusakan fasilitas umum. Tidak ada gunanya mencari kambing hitam siapa yang harus bertanggung jawab atas

Berbagi Tak Harus Kaya dulu.

Image
Banyak orang yang merasa keberatan untuk berbagi dengan orang lain . Alasannya bisa macam-macam, diantaranya : masih merasa kekurangan, tidak punya uang, tidak punya waktu, merasa kalau berbagi itu bukan hal yang penting, hidup itu sudah susah dan banyak masalah dan tidak sempat untuk memikirkan orang lain. Padahal banyak yang bisa kita bagi selain uang, diantaranya : 1. Waktu dan perhatian     Semua orang punya waktu yang sama, yaitu 24 jam. Apa salahnya di sela-sela waktu yang kita punya kita bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat, meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesah teman/tetangga, kadang-kadang orang hanya butuh pendengar yang baik. 2. Senyum yang tulus     Senyum adalah sedekah . Memulai hari dengan memberikan senyum pada setiap orang yang kita jumpai akan membuat hari kita lebih indah. Menyapa dan memberi salam kepada orang lain adalah salah satu cara berbagi yang paling sederhana. 3. Kartu ucapan yang dibuat sendiri .     Perhatian yang tulus kepada teman

Berbagi dalam Keterbatasan

Image
Orang Buta yang Mengajar diri sendiri untuk "Melihat" Beberapa manusia yang memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam hidup tidak tinggal diam dan hanya bisa memprotes Tuhan atas ketidak adilan yang dirasakan serta  meratapi nasib dan kekurangannya  tapi berani memutuskan untuk keluar menghadapi dunia, melakukan kegiatan yang bermanfaat serta berbagi ilmu bahkan membantu orang lain lebih baik dibanding orang normal. Daniel Kish, foto dari Wikipedia Salah satunya adalah Daniel Kish, lahir di Montebello California pada tahun 1966. S aat  berusia 13 bulan ia kehilangan matanya karena kanker yang menyerang retina dikenal sebagai retinoblasma, tapi itu tidak menghentikan dia untuk mengetahui dan mempelajari banyak hal.  Sejak kecil Kish telah beradaptasi dengan kebutaannya dengan cara yang luar biasa sehingga beberapa orang bertanya-tanya apakah dia pura-pura buta. Tapi Kish mengkonfirmasikan kalau dia benar-benar buta  . Sambil membuat suara klik dengan lidahnya da

Berbagi dan Memberi

Image
Ada sebuah sajak yang kira-kira bunyinya begini : "A man there was, and they called him mad, the more he gave, the more he had" Sajak ini menggambarkan seorang manusia yang disebut gila karena semakin dia memberi semakin banyak yang dimilikinya . Memberi sesuatu dengan kerelaan akan membuat kita merasa bangga terhadap diri sendiri, kita merasa berguna bagi orang lain. Perasaan berguna membuat kita menjadi bahagia karena kita telah membuat orang lain bahagia dengan pemberian kita . Memberi dan berbagi menjadikan hidup kita lebih berarti. Hidup di dunia ini hanya sebentar, lebih baik gunakan waktu dan kesempatan yang ada untuk melakukan hal-hal yang bermakna , untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain. J. Donald Walters seorang penulis dan pengajar asal Rumania dan tinggal di India berkata " Seni kemakmuran adalah kedermawanan", karena dengan berbagi dan memberi kebahagiaan kepada orang lain,  hal baik akan dikembalikan dalam kehidupan kita bahkan lebih bany