7 Tips Membuat Cerita Membosankan Jadi Menarik
Bercerita itu tak gampang.
- Bagi anda yang punya pekerjaan berurusan dengan cerita menceritai pasti paham bagaimana merangkai kata demi kata menjadi kalimat yang menarik untuk didengarkan orag lain. Pernah anda lihat pemateri yang tak dianggap oleh peserta diklat yang harus dia buat paham? Pernah lihat guru yang sibuk sendiri di depan kelas tanpa mendapat perhatian dari siswanya? Pernah lihat komedian yang hanya membuat penonton kebosanan dengan tingkah polanya?
- Ya... bercerita itu tak gampang. Setiap orang bisa merangkai kalimat menjadi sebuah cerita tapi belum tentu dapat menarik orang lain untuk mendengarkan ceritanya.
- Mau agar cerita anda selalu didengarkan orang?
Tips membuat cerita menjadi menarik.
(1) Humor.
- Masukkan humor di dalam cerita. Kenapa orang betah menonton standing komedi atau lawakan yang statis? Karena isinya dipenuhi humor, candaan dan kejenakaan. Semua orang tertarik dengan hal-hal yang lucu dan mengundang tertawa. Karena tawa itu membahagiakan dan semua orang ingin bahagia. Jadi berceritalah untuk membuat orang bahagia dengan menyisipkan humor-humor segar di dalamnya.
- Jika anda presenter, widyaiswara, dosen atau guru sisipkan humor dalam materi anda tanpa perlu jadi pelawak. Karena orang cenderung tertarik pada cerita yang dibumbui humor segar.
(2) Ceritakan ceritamu
- Artinya ceritakan pengalaman yang anda alami sendiri. Lebih mudah menceritakan sesuatu hal jika hal itu adalah pengalaman pribadi. Ada gairah, hasrat dan keceriaan di sana. Dan orang lebih cenderung mendengar kisah nyata dibanding kisah rekaan.
- Jika anda punya pengalaman pribadi yang terkait dengan materi / cerita yang ingin anda sampaikan itu sangat bagus, karena akan membawa pemirsa / pendengar berimajinasi membayangkan seolah-olah cerita itu mereka yang alami dan itu akan menarik minat dan perhatian mereka.
(3) Hubungkan dengan pengalaman audiens.
- Jika audiens anda berasal dari lingkungan yang kurang lebih sama, seperti anda bercerita di depan anak usia sekolah menengah, hubungkan cerita yang terkait dengan kehidupan mereka. Ceritakan masa-masa sekolah anda, bagaimana anda mengalami gejolak masa remaja dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna.
(4) Libatkan audiens dalam cerita anda.
- Buat audiens masuk dalam cerita anda dengan turut berpartisipasi. Entah itu mengajukan pertanyaan yang mau tidak mau harus dijawab oleh mereka. Memancing mereka untuk bercerita sesuai pengalaman pribadi masing-masing dan jadikan obyek diskusi.
(5) Buat permainan yang interaktif.
- Jika anda ingin bercerita tentang kerjasama tim, ketimbang berbusa-busa menjelaskan pentingnya kerjasama tim untuk mempercepat pencapaian tujuan, lebih baik buatlah games atau permainan yang melibatkan banyak orang yang saling terkoneksi / bekerja sama satu sama lain. Hal itu membuat suasana belajar / cerita jadi menyenangkan.
(6) Buat cerita anda punya tujuan.
- Jika cerita anda tujuannya untuk menghibur, pakailah bahasa yang ringan daripada bahasa yang berat. Sampaikan dengan gaya yang santai, lugas tanpa melupakan pesan utama yang ingin anda sampaikan.
- Tujuan itulah yang memotivasi anda untuk bercerita, merangkai kata pun mengacu pada tujuan tersebut.
(7) Tertariklah dengan cerita anda.
- Untuk membuat orang lain tertarik dengan cerita anda, terlebih dahulu anda harus tertarik dengan cerita tersebut. Jika anda sendiri tak suka dengan cerita yang ingin anda sampaikan bagaimana orang lain jadi tertarik. Jika anda tertarik pada cerita tersebut anda akan menemukan banyak hal menarik di dalamnya yang bisa anda sampaikan agar audiens melihat hal-hal menarik tersebut juga.
Bercerita memang tidak gampang. Tapi pesan yang ingin kita sampaikan kadang ada yang hanya bisa diberikan lewat cerita. Jadi buatlah cerita anda menarik agar energi yang anda keluarkan tidak sia-sia. Dan buat audiens anda tertarik agar energi yang mereka keluarkan untuk mendengarkan certa anda juga tak terbuag sia-sia. Buat cerita anda pantas didengar.
Comments
Post a Comment