Rahasia Menggapai Kebahagiaan Sejati
Apakah kebahagiaan sejati itu ada?
Tentu saja ada. Hanya saja banyak orang yang mencarinya di tempat yang salah, mengejarnya dengan cara yang salah dan mendefinisikannya sebagai bahagia. Bahagia itu di rasakan, kemudian memancar keluar menampakkan aura bahagia bagi siapapun yang melihatnya.Bahagia itu dekat saja, tak perlu jauh mencarinya. Karena bahagia itu ada di hati. Hanya saja banyak orang yang tak mencarinya dalam dirinya tapi mencarinya keluar. Ada yang mencari kebahagiaan dengan mencari uang sebanyak-banyaknya, gonta ganti pasangan, belanja jor-joran, ada juga yang mencari kebahagiaan lewat orang lain, artinya kebahagiaannya ditentukan oleh orang lain. Jika orang lain menyukainya maka dia bahagia, tapi jika orang lain mengkritiknya dia jadi tidak bahagia.
Bagaimana memperoleh kebahagiaan sejati?
Karena bahagia itu sumbernya dari hati dana karena bahagia itu dirasakan maka fokuslah pada sumbernya yaitu HATI. Rahasia memperoleh kebahagiaan sejati adalah :(1) Isi hati dan isi kepala harus sejalan.
- Kalo isi hati mau ke kanan tapi isi kepala mau ke kiri, pasti tidak sejalan dan pasti tidak bahagia. Isi hati mengatakan bahwa pasangan tidak berbohong apalagi selingkuh, tapi isi kepala mulai membeberkan sejuta fakta kalau pasangan bohong dan selingkuh. Isi hati mengatakan bahwa lebih baik berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang beruntung sementara isi kepala mengatakan bahwa kebahagiaan adalah tanggung jawab pribadi dan mereka yang kurang beruntung nasibnya adalah konsekuensi dari kemalasannya.
- Kebahagiaan terasa jauh jika isi hati dan isi kepala selalu berkonflik sehingga terus menerus terjadi perang dalam diri kita. Kita jadi kehilangan spontanitas dan momen karena kebanyakan mikir, ragu-ragu, yang akhirnya kecewa karena hasil dari keputusan yang kita buat tidak sesuai harapan.
- Jika ingin bahagia belajarlah untuk mensinergikan isi kepala dan isi hati. Isi hati lebih sering menyangkut urusan emosional, sementara isi kepala menyangkut fakta dan kenyataan. Isi kepala memperingatkan kita agar waspada, agar jangan gampang terbawa kata hati. Tapi mendengarkan isi kepala dan menghiraukan apa kata hati pasti bikin galau juga.
(2) Kerjasama yang baik antara diri dan lingkungan sekitar.
- Kondisikan hal sekitar agar sejalan dengan diri, beradaptasilah dengan kondisi lingkungan, seperti apapun itu. Mereka yang bahagia bukanlah mereka yang paling kaya, paling kuat, paling banyak pengaruh tapi yang paling bisa beradaptasi dengan lingkungan yang perubahannya sangat cepat.
- Sekarang adalah abad informasi, kondisikan diri dengan belajar menggunakan teknologi, jangan jadi gaptek. Lingkungan terus berkembang, jika kita tak menyesuaikan diri maka kita akan ketinggalan dan merasa terasing dengan dunia yang baru.
- Beradaptasi dengan lingkungan juga berarti kemampuan untuk menerima kenyataan. Jika sesuatu berjalan sesuai keinginan, bersyukurlah. Jika sesuatu berjalan tidak sesuai harapan, terima itu sebagai sebuah kenyataan kemudian perbaiki diri. Jika sesuatu itu tak bisa kita ubah maka terimalah dengan lapang dada sambil melihat hikmah di baliknya.
- Adaptasi lingkungan dan menerima kenyataan adalah 2 sinergi yang berimbas pada kebahagiaan diri.
(3) Isi hati dan tindakan harus sejalan.
- Jika hati menyuruh melakukan A tapi tindakan kita malah B, pasti kita tak bahagia. Jika apapun yang kita lakukan bukan dari hati pasti kita melakukannya dengan setengah-setengah, karena sebenarnya kita enggan, tapi terpaksa saja. Hasilnya pasti tidak sesuai dengan harapan, bahkan kadang kita menyesal telah melakukannya.
- Kalau kebanyakan tindakan kita tak sejalan dengan isi hati, maka kebahagiaan sejati itu jadi jauh panggang dari api. Jangan pernah berharap bahagia jika tindakan kita tak pernah sejalan dengan kata hati.
- Jika mencintai seseorang tapi tindakan kita malah memunculkan rasa benci dan ketidak pedulian, maka orang yang kita cintai akan menjauh, karena bukan rasa cinta yang dia terima dari kita tapi rasa benci yang terpancar dari tindakan kita. Akibatnya kita jadi tak bahagia begitu dia pergi menjauh meninggalkan kita.
(4) Kesenangan dan profesi harus sama.
- Kita sukanya otomotif tapi malah pilih profesi sebagai pegawai salon, ya gak nyambung lah. Sebuah profesi atau pekerjaan akan membuat bahagia jika kita mengerjakannya dengan perasaan bahagia. Jika kita melakukan apa yang kita suka bukankah itu membahagiakan. Jika suka otomotif, silakan buka usaha bengkel, atau usaha variasi mobil misalnya. Jika suka menulis pilih profesi jadi wartawan, penulis blog, atau menulis buku untuk diterbitkan.
- Banyak orang yang stres dan merasa tidak bahagia karena melakukan pekerjaan yang dibencinya. Untuk berhenti dia tidak berani karena tidak percaya diri bisa mendapatkan pekerjaan yang baru dengan gaji yang lebih baik. Akhirnya bertahan dalam ketidak bahagiaan.
Itulah 4 rahasia menggapai kebahagiaan sejati. Jika bisa mensinkronkan keempat-empatnya maka kebahagiaan sejati akan menjadi milik anda.
Selamat mencoba..!!
Comments
Post a Comment