Apa Betul di Jepang Tidak Ada Kejahatan?
Jepang adalah negara yang unik. Kesuksesan ekonominya dan kedisiplinan penduduknya membuat Jepang menjadi raksasa ekonomi dengan tingkat kejahatan yang sangat rendah dibanding negara lain di dunia. Jumlah penduduk sekitar 127 juta tapi kasus pembunuhan boleh dibilang tak terdengar dibanding dengan negara kecil semacam Monako dan Palau.
(7) Pelecehan seksual menjadi perhatian pemerintah.
Apa betul di Jepang tidak ada kejahatan?
Tidak, di Jepang tetap ada kejahatan, sama seperti negara manapun di dunia ini. Tapi tingkat kejahatan di sana itu sangat kecil, boleh dibilang jarang. Kejahatan yang paling diwaspadai adalah penipuan oleh para eksekutif (kejahatan kerah putih / white collar scams) dan kejahatan yang palig banyak alias paling top di Jepang adalah pencurian sepeda. Meksi mereka yang nyolong sepeda itu hanya memakainya menuju tujuannya kemudian membuang sepeda itu dipinggir jalan begitu saja. Sangat jarang pencuri sepeda menyimpan sepeda curiannya, apalagi menjualnya seperti banyak terjadi di negara kita.Mengapa tingkat kejahatan di Jepang sangat rendah?
(1) Orang Jepang malunya tinggi.- Mereka ini boleh dibilang tidak punya agama yang pasti. Mesti mereka tetap beribadah di kuil-kuil maupun masuk gereja, tapi agama bukanlah hal yang terlalu penting bagi orang Jepang. Mereka tidak memberikan pelajaran agama di sekolah seperti halnya kita di sini, sampai punya menteri agama yang kebetulan selalu bermasalah dengan hukum. Mereka menganggap agama adalah urusan pribadi setiap orang dan tak perlu dicampuri oleh orang lain apalagi oleh negara. Bukannya agama tidak penting. Agama itu penting karena itulah yang menjadi kontrol kita, harusnya kita lebih baik dibandingkan orang Jepang yang kurang agamanya. Tapi kenyataannya? Anda tahu sendiri bukan?
- Mereka dari kecil sudah diajarin norma-norma yang baik dan benar oleh guru, orangtua dan mereka sangat disiplin untuk mematuhi aturan itu. Soal menghargai waktu, mengakui kesalahan dan langsung meminta maaf serta pantang berbohong.
- Karena pelaku kejahatan adalah orang yang memalukan sehingga mereka cenderung menghindari berbuat jahat. Jika anda kehilangan dompet atau kamera di tempat umum, yakinlah bahwa barang anda akan kembali utuh ke tangan anda. Karena orang Jepang sangat jujur dan tak suka menyimpan barang yang bukan miliknya. Kantor polisi akan ramai dengan barang yang ketinggalan.
(2) Pendapatan perkapita masyarakat Jepang cukup tinggi.
- Dimana daya beli dan kemampuan keuangan penduduknya cukup tinggi dan kesenjangan sosial boleh dibilang sangat kecil, sehingga gesekan-gesekan yang memudahkan terjadinya kejahatan juga kecil. Negara yang jarak antara si miskin dan si kaya begitu besar pasti banyak gesekan yang memancing terjadinya kejahatan. Keinginan si miskin untuk hidup lebih baik, belum lagi aksi si kaya yang begitu provokatif bisa menjadi alasan mengapa si miskin terpicu melakukan kejahatan dan kenapa si kaya betah melakukan tindakan kriminal.
(3) Sistem pendidikan bagus.
- Standar pendidikan di Jepang itu sama, terutama sekolah negeri. Pendidikan gratis, buku dan alat tulis di beri secara cuma-cuma, anak usia SD diberikan makan siang oleh sekolah yang gizinya sudah diatur sedemikian rupa, plus mereka dapat "uang susu" dari pemerintah secara gratis nilainya sekitar 10,000 yen (Rp. 120.000) per anak per bulan. Guru-guru selalu di rolling, tak ada guru yang mengajar di SD yang sama sampai pensiun seperti halnya kita di sini.
- Keseragaman, kerja sama, kerja keras, kemandirian dan kedisiplinan menjadi hal yang diutamakan bagi anak sekolah di Jepang. Mereka menentukan standar yang tinggi untuk dirinya agar berhasil di masa datang.
(4) Sibuk bekerja keras.
- Orang Jepang adalah bangsa pekerja keras, mereka selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dan menjadi yang terdepan. Karenanya mereka sangat sibuk bekerja keras, berprestasi dan mendapatkan pengakuan sehingga tak punya waktu untuk memikirkan melakukan kejahatan.
- Jika semua orang sibuk memikirkan pengembangan teknologi terbaru, mobil, kereta api, elektronik, motor dan riset-riset di bidang lain, pasti tak ada waktu untuk memikirkan kejahatan.
- Kejahatan timbul karena banyak orang yang punya waktu luang dan tidak tahu harus melakukan apa. Pengangguran yang ingin menghasilkan duit pasti punya banyak cara untuk mendapatkannya, tentu saja lewat jalan ilegal.
(5) Yakuza tak menyerang warga sipil.
- Mungkin anda pernah mendengar kelompok kejahatan terorganisir di Jepang, Yakuza? Mereka mengelola bisnis yang tak lazim. Mulai dari perjudian (mengelola pachinko), prostitusi, narkoba, senjata dan sering membuat keributan. Tapi mereka tidak mengganggu warga sipil. Mereka hanya berurusan dengan sesama geng Yakuza atau warga sipil yang mencoba-coba mengganggu bisnisnya.
- Pusat pergerakan Yakuza di Jepang adalah di kota Fukuoka.
(6) Orang Jepang umumnya taat hukum.
- Mereka terbiasa dengan aturan, norma-norma dan tata nilai termasuk kebiasaan mentaati hukum yang berlaku. Anak-anak Jepang dari kecil sudah diajari untuk taat aturan, taat hukum dan penekanan bahwa orang yang melanggar hukum itu memalukan.
- Tak pernah ada yang bangga dengan status narapidana, belum lagi penjara di Jepang dikenal sangat strict, tegas, disiplin dan menakutkan.
(7) Pelecehan seksual menjadi perhatian pemerintah.
- Meskipun tingkat kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, perkelahian, pencurian sangat kecil, tapi kejahatan seperti pelecehan seksual yang dialami oleh wanita cenderung meningkat. Hal ini segera ditindaklanjuti pemerintah dengan menyediakan gerbong khusus untuk kaum wanita di setiap perusahaan kereta api yang beroperasi di negara ini.
- Meskipun pembunuhan angkanya sangat kecil tapi Jepang adalah negara dengan jumlah bunuh diri yang sangat tinggi. Tekanan yang begitu besar membuat mereka memilih membunuh dirinya, karena merasa lebih terhormat mati daripada hidup menjadi manusia kalah yang memalukan.
Betul... di Jepang bukannya tak ada kejahatan, tapi negara ini termasuk negara yang paling aman untuk ditinggali dibanding negara lainnya di dunia ini. Berniat untuk menetap di Jepang?
Salam....
Comments
Post a Comment