Bagaimana Mengenali Lelaki yang Dewasa / Matang?
Matang tak ditentukan oleh umur
Siapa bilang menjadi matang itu ditentukan oleh umur? Bukan jaminan dengan umur yang terus bertambah maka tingkat kematangan seseorang juga makin meningkat. Banyak orangtua yang masih bersifat kekanak-kanakan, susah mengambil keputusan, masih suka plin plan dan ngambek. Sementara tak sedikit pula anak muda yang lebih bijaksana dan lebih dewasa menghadapi sebuah persoalan dibanding orang tuanya.
Lelaki harusnya bisa matang lebih cepat, karena lelaki ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, pelindung dan pengayom masyarakat, termasuk harus mengayomi para wanita. Wanita menjadi tanggung jawab lelaki, bukan karena mereka lemah dan tak mampu, tapi karena lelaki memiliki kemampuan lebih dari mereka. Itu sebabnya tanggung jawab dan nafkah keluarga diserahkan pada kaum lelaki. Wanita boleh mengambil alih, jika tak ada lagi lelaki yang mampu dan bisa diandalkan untuk memimpin.
Bagi wanita yang mendambakan lelaki dewasa sebagai pendampingnya, ini beberapa panduan yang bisa menjadi indikator kematangan / kedewasaan seorang lelaki.
Lelaki harusnya bisa matang lebih cepat, karena lelaki ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, pelindung dan pengayom masyarakat, termasuk harus mengayomi para wanita. Wanita menjadi tanggung jawab lelaki, bukan karena mereka lemah dan tak mampu, tapi karena lelaki memiliki kemampuan lebih dari mereka. Itu sebabnya tanggung jawab dan nafkah keluarga diserahkan pada kaum lelaki. Wanita boleh mengambil alih, jika tak ada lagi lelaki yang mampu dan bisa diandalkan untuk memimpin.
Bagi wanita yang mendambakan lelaki dewasa sebagai pendampingnya, ini beberapa panduan yang bisa menjadi indikator kematangan / kedewasaan seorang lelaki.
Bagaimana mengetahui bahwa seorang lelaki sudah matang/dewasa?
(1) Punya prinsip yang jelas.- Seorang lelaki dikatakan matang jika dia tidak suka ikut-ikutan dan meniru apa yang dilakukan orang lain. Karena dia memiliki prinsip yang jelas. Dia hanya melakukan apa yang diyakininya.
- Jika melihat seorang lelaki yang bingung dan tak tahu harus berlaku apa, itu tandanya dia belum matang. Masih ada jiwa kekanakan dalam dirinya yang butuh bimbingan orang lain, seperti halnya anak kecil yang butuh pengarahan ayahnya dan selalu dengar apa kata ibunya.
(2) Menyelesaikan konflik dengan damai.
- Bukan hal aneh jika mendengar lelaki berkelahi, saling adu jotos untuk menyelesaikan masalah. Lelaki yang menganggap adu fisik sebagai solusi dari setiap masalah adalah lelaki yang belum matang. Dia cenderung memaksakan kehendak dan bukannya mencari solusi yang memenangkan semua pihak. Dia ingin menang meski harus menekan lawannya dengan tinju.
- Lelaki yang matang tahu bahwa perbedaan pendapat itu wajar. Tapi kita adalah mahluk beradab yang dikaruniai akal, sehingga bisa duduk bersama untuk membahas perbedaan itu. Intinya adalah saling menghargai. Kita boleh berbeda pendapat tanpa harus saling mengalahkan. Karena pendapat itu hak asasi dan setiap orang punya alasan kenapa melakukan atau tidak melakukan sesuatu dan itu harus dihargai. Hanya karena orang lain melakukan hal yang berbeda dengan kita tak berarti kita harus memaksanya untuk merubah keyakinannya bukan?
- Jika dia berusaha merebut hati seorang gadis dengan pemaksaan artinya dia belum matang. Lelaki yang matang akan merebut hati gadis yang disukainya dengan perbuatan yang menunjukkan rasa cinta kasihnya.
(3) Bertanggung jawab pada hidupnya.
- Seorang lelaki dianggap matang jika dia bertanggung jawab pada pilihannya dan kesuksesannya dalam hidup. Dia tahu bahwa sukses hanya bisa diusahakan lewat tangannya sendiri, lewat kerja keras dan pembuktian atas kemampuannya.
- Dia tak pernah mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain atas kegagalannya.
(4) Dia mendapat respek dari orang lain.
- Karena kemampuan dan prestasinya dia mendapat respek dari orangtuanya, guru atau orang yang lebih tua. Dia memiliki nilai-nilai dan kebijaksanaan hidup yang menjadi patokannya dalam bertingkah laku dan bertindak.
(5) Dia mandiri.
- Dia bisa mengurus dirinya dengan baik, tak tergantung lagi pada orangtuanya, meskipun orangtuanya berkecukupan dan mampu menanggung hidupnya. Dia mandiri, memiliki penghasilan sendiri, mampu menjaga kesehatan dan menjalani hidup yang bersih dan sehat. Dia bertanggung jawab akan kelangsungan hidupnya dan hidup orang-orang yang disayanginya.
- Lelakimu anak mami yang masih sangat tergantung pada orang tuanya? Itu tandanya dia belum matang dan tak punya nyali untuk keluar dari kenyamanan hidup bersama orangtuanya.
(6) Dia paham kelemahannya.
- Lelaki yang dewasa bukan hanya tahu kelebihannya tapi juga paham akan kelemahannya. Dia sadar bahwa sekuat apapun dirinya kadang-kadang ia butuh bantuan orang lain. Dan jika itu yang terjadi, dia akan keluar mencari bantuan dan menerima pertolongan orang lain dengan rela.
- Tak ada keangkuhan dalam dadanya. Karena dia sadar tak ada orang yang sanggup hidup sendiri, semuanya membutuhkan orang lain.
(7) Dia memperlakukan semua orang sama.
- Dia tahu bahwa semua orang berhak diperlakukan sama, berhak dihargai terlepas dari jenis kelamin, ras, status ekonomi, status sosialnya di masyarakat.
(8) Mampu belajar dari masa lalunya.
- Seorang pemuda dikatakan matang dan menjadi lelaki dewasa saat dia mampu menerima apa yang terjadi di masa lalu dan komit untuk menjadikan masa depannya lebih baik. Banyak pemuda yang menggunakan masa lalunya sbagai alasan akan kegagalannya di masa kini. Merasa orangtuanya kurang mendukunglah, merasa terlahir dari keluarga gagallah, merasa sering diabaikan oleh orang lain di masa lalu, merasa memiliki masa kecil yang kurang bahagia, dan sebagainya.
- Percayalah seorang pemuda tak bisa menjadi dewasa jika selalu menyalahkan masa lalunya dan mengutuk apa yang telah terjadi di masa lalu sebagai penyebab kegagalannya, dan tak berusaha menjadikan masa lalunya sebagai pelajaran.
(9) Mampu memutuskan sendiri.
- Seorang pemuda dikatakan dewasa jika orangtua tak lagi memutuskan apapun untuknya karena dia mampu memutuskan sendiri apa yang terbaik untuk hidupnya, termasuk dalam urusan memilih pekerjaan dan memilih pendamping hidup.
- Saat dia bisa bertanggung jawab sepenuhnya pada keputusan tersebut dan tak menyalahkan siapapun. Saat dia mampu mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya tanpa perlu berteriak dan marah-marah, tanpa perlu memaki agar bisa dihargai.
- Dan yang paling penting adalah dia bertindak dewasa dan matang, bukan untuk menuntut pengakuan tapi karena memang ia telah dewasa dan matang.
Tak perlu bingung lagi menentukan apa lelaki pujaanmu sudah layak disebut dewasa, atau masih kekanakan?
Salam....
Comments
Post a Comment