12 Harapan Vs Kenyataan Diri Yang Harus KIta Hadapi

Kita susah jujur, bahkan pada diri sendiri.

  • Mengapa? Karena kadang kebenaran itu menyakitkan sehingga kita harus memanipulasinya sedemikian rupa agar sesuai dengan harapan kita. Kita mempercayai kebohongan itu sebagai kenyataan, sebagai kebenaran sehingga perasaan kita lebih nyaman.
  • Apa saja yang sering kita percayai sebagai kebenaran padahal sebaliknya? Apa saja harapan yang tak sesuai dengan kenyataan itu?

12 Harapan yang tak sesuai kenyataan.

(1) Harus disukai.
  • Harapan : 
    • Saya harus disukai, dicintai dan diterima orang lain. Saya harus menghindari penolakan dari orang lain bagaimanapun caranya.
  • Kenyataan :
    • Orang lain boleh memilih untuk menyukai, mencintai dan menerima kita. Orang lain bebas menolak kita jika tak dianggap cocok untuknya dan tak sesuai standarnya.
  • Akibatnya :
    • Kita jadi sangat egois, sangat ingin diterima, sangat ingin disukai. Sampai kadang kita jadi kehilangan jati diri, melebur dengan jati diri orang lain, menjadi orang lain, membohongi diri sendiri demi sebuah perasaan DITERIMA.
    • Karena penolakan itu begitu menyakitkan sebagian orang tidak dapat menerimanya dan menjadi pribadi yang menakutkan. Berbuat kejahatan, menjadi brengsek, marah karena orang lain menolaknya dan menganggapnya tidak pantas untuk diterima.
  • Harusnya :
    • Berusaha untuk diterima dan dicintai orang lain itu bagus, tapi yang paling penting adalah kita harus bisa mencintai diri sendiri. Sehingga meskipun orang lain tidak mencintai dan menerima kita, tak menjadi soal.
    • Kita jadi lebih bisa menerima penolakan sebagai bagian dari pilihan orang lain. Kita bebas memilih orang yang kita sukai, orang lain pun juga sama. Hal ini mengajarkan kita toleransi.

(2) Harus sempurna.
  • Harapan :
    • Saya harus sempurna, harus sukses dalam segala hal yang saya lakukan. Saya tidak boleh melakukan kesalahan.
  • Kenyataan
    • Kita tidaklah sempurna, sering melakukan kesalahan, karena kita manusia biasa. Melakukan kesalahan adalah hal yang manusiawi.
    • Kesuksesan tidak selalu bisa kita raih. Banyak faktor yang menyebabkan kita gagal dan itu sesuatu yang wajar. 
  • Akibatnya :
    • Kita jadi takut melangkah, sebelum betul-betul yakin, karena takut gagal.
    • Seringkali kesempatan lewat begitu saja karena kita terlalu lama memikirkannya. Ketakutan akan kegagalan membuat kita lambat dalam mengambil keputusan.
  • Harusnya :
    • Kita harusnya menyadari bahwa kita tidaklah sempurna dan gagal itu sesuatu yang wajar.
    • Bisa menerima kegagalan sebagai pembelajaran dan bangkit setelah belajar dari kesalahan itu.
    • Jangan pernah melewatkan kesempatan yang terbentang di depan mata, karena kesempatan belum tentu datang dua kali. Lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali.

(3) Harus dihukum.
  • Harapan :
    • Orang harus selalu melakukan segalanya dengan benar, kalau tidak, mereka harus dihukum.
  • Kenyataan :
    • Orang lain pun tidak sempurna, mereka juga melakukan kesalahan, seperti halnya kita.
  • Akibatnya :
    • Kita gampang merasa tidak puas dan marah karena orang lain melakukan kesalahan. Kita merasa mereka tidak becus dan tidak mampu melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.
    • Kita bisa dengan mudahnya menghukum orang lain, main hakim sendiri untuk memberi tahu bahwa mereka salah.
  • Seharusnya :
    • Kita bisa menerima dan memaafkan kesalahan, ketidakbecusan dan ketidakmampuan orang lain. Mungkin saja mereka khilaf, mereka tidak tahu atau bodoh dan butuh belajar serta diberi kesempatan untuk memperbaiki dirinya.

(4) Harus sesuai.
  • Harapan : 
    • Semua hal yang terjadi harus sesuai dengan keinginan saya, kalau tidak maka saya tak akan menerimanya.
  • Kenyataan :
    • Tidak semua hal yang terjadi sesuai dengan keinginan kita, seringkali kita harus menerima kenyataan bahwa keinginan kita tak tercapai. Kejadian yang ada di luar diri seringkali tak bisa dikontrol.
  • Akibatnya :
    • Kita jadi tak bahagia dan merasa menjadi mahluk paling malang di dunia. Apa yang kita idam-idamkan seringkali tak tercapai dan kenyataan itu sangat sulit untuk diterima.
    • Kita mudah menjadi frustasi dan putus asa jika terus menerus gagal meraih impian. Seringkali jadi mengingkari kenyataan dan stres, gila ataupun depresi berat.
  • Seharusnya :
    • Tak usah memusingi sesuatu yang tak bisa kita kontrol sepenuhnya. Kondisi cuaca, kematian, kondisi ekonomi dan politik adalah di luar kontrol kita. Tak ada yang bisa kita lakukan selain menerimanya. Memusinginya tak akan merubah apapun.

(5) Harus bahagia.
  • Harapan :
    • Kebahagiaan/ketidakbahagiaanku ditentukan oleh faktor di luar diri. Saya tak bisa menentukan kebahagianku sendiri.
  • Kenyataan :
    • kebahagiaan itu datangnya dari dalam diri sendiri bukan dari luar. Kita bisa memilih untuk bahagia atau tidak bahagia, karena bahagia itu pilihan.
  • Akibatnya :
    • Kita tak pernah bisa bahagia karena kita mencari kebahagiaan di tempat yang salah, yaitu di luar diri. 
  • Harusnya :
    • Carilah kebahagiaan dari hal-hal yang menyenangkan hati, hal-hal sederhana dan pilihlah untuk selalu bahagia. Kebahagiaan itu diciptakan bukan diminta dari orang lain.

(6) Harus cemas.
  • Harapan :
    • Saya harus mencemaskan semua hal yang membahayakan, mengkhawatirkan dan tak menyenangkan, jangan sampai betul-betul kejadian.
  • Kenyataan :
    • Tak semua yang kita cemaskan itu jadi kenyataan, bahkan hal-hal yang sama sekali tak pernah kita harapkan justru kejadian..
  • Akibatnya :
    • Hidup kita tak pernah bisa bahagia dan tenang karena selalu mencemaskan segala sesuatu.
  • Harusnya :
    • Tak perlu mencemaskan hal-hal yang belum terjadi. Selalulah berpikir positif karena pikiran positif akan menarik hal-hal yang positif juga. 

(7) Lebih bahagia.
  • Harapan :
    • Saya bisa lebih bahagia jika bisa menghindari kesulitan hidup, tanggung jawab dan ketidaknyamanan.
  • Kenyataan :
    • Hidup bukan hanya berisi kesenangan tapi juga kepahitan dan kegetiran hidup yang terkadang tak bisa kita hindari.
  • Akibatnya :
    • Kita jadi galau, sedih, merasa menjadi mahluk paling malang di dunia. Mulai mengutuk diri sebagai orang yang sial.
  • Harusnya :
    • Hidup memang memberi kita kepahitan selain kesenangan. Itulah cara Tuhan mendewasakan kita dengan memberi kita masalah. Terimalah masalah sebagai pembelajaran kehidupan, agar kita makin bijak dan makin dewasa.

(8) Harus bergantung.
  • Harapan :
    • Saya lemah karenanya saya harus bergantung pada mereka yang lebih kuat.
  • Kenyataan
    • Kita kadang terlalu merendahkan diri, padahal kita lebih kuat dari yang kita bayangkan.
  • Akibatnya :
    • Kita tak pernah bisa mandiri, selalu tergantung pada orang lain.
  • Harusnya :
    • Semua orang punya potensi yang berbeda, siapapun bisa kuat jika dia pikir begitu. Dia menjadi seperti apa yang dipikirkannya. Jadi selalulah berpikir positif.

(9) Masa Lalu.
  • Harapan :
    • Masa lalu begitu kuatnya mempengaruhi hidup saya dan akan terus begitu.
  • Kenyataan
    • Masa lalu telah berlalu dan tak bisa mempengaruhi masa kini apalagi masa depan kita jika kita tak biarkan.
  • Akibatnya :
    • Kita masih terpenjara dan hidup di masa lalu, tidak berani menghadapi masa depan, karena masa depan itu belum tentu seindah masa lalu.
  • Harusnya :
    • Masa lalu telah berlalu dan masa depan masih menjadi misteri. Kita harus hidup di masa kini dan memaksimalkan potensi yang ada. Masa lalu hanya bisa jadi kenangan atau pembelajaran, karena hanya orang bijak yang bisa belajar dari kesalahannya di masa lalu.
    • Jangan biarkan masa lalu mengendalikan kehidupan kita saat ini.

(10) Harus sedih.
  • Harapan :
    • Saya pasti sedih jika orang lain bersedih dan saya harus marah saat orang lain marah.
  • Kenyataan :
    • Orang lain boleh sedih dan marah, sementara saya punya pilihan untuk ikut bersedih atau marah bersama mereka. 
  • Akibatnya :
    • Kita terlalu sibuk dan fokus dengan urusan orang lain sementara urusan kita sendiri tak terurus / terbengkalai.
  • Harusnya :
    • Biarkan orang lain dengan urusannya, tak perlu ikutan sibuk mengurusinya, kecuali jika dimintai tolong. Sebagai tanda kepedulian, tanda empati sebagai sesama manusia. Orang lain mau berpisah kita yang blingsatan, orang lain yang ditangkap kita ikutan susah, padahal mereka kenal kita saja tidak..

(11) Tidak boleh sedih.
  • Harapan :
    • Saya tidak boleh merasa tidak nyaman atau sakit hati, saya harus mengusahakan dengan jalan apapun, agar itu tak terjadi.
  • Kenyataan :
    • Hidup tak selalu berjalan sesuai kenyataan. Kadang kita sudah melindungi diri sedemikian rupa supaya tidak tersakiti ternyata disakiti juga. 
  • Akibatnya :
    • Kita jadi tak bahagia dan tak nyaman, galau berkepanjangan bisa menimbulkan stres dan tekanan hidup.
  • Harusnya :
    • Kita tak bisa mengontrol tingkah laku orang lain terhadap kita. Yang bisa kita kontrol adalah reaksi kita terhadap mereka. Jika mereka membuat kita sakit hati, itu karena kita membiarkannya menyakiti kita.

(12) Solusi sempurna.
  • Harapan :
    • Selalu ada solusi yang cocok dan sempurna untuk segala sesuatu (biasanya solusinya dari saya). Akan kacau jadinya jika solusi itu tak dipakai.
  • Kenyataan :
    • Tidak ada satu solusi yang cocok untuk menyelesaikan semua permasalahan, tergantung pada kondisi dan jenis permasalahannya. Mengajukan solusi bukan berarti harus selalu diterima. Pilihan selalu ada.
  • Akibatnya :
    • Kita jadi ngotot bahwa masalah harus terselesaikan dengan cara kita dan kalau orang lain tidak terima kita jadi marah.
  • Harusnya :
    • Tak boleh memaksakan kehendak untuk menyelesaikan sebuah masalah. Selalu terbuka peluang untuk berdiskusi. Makin banyak pilihan makin bagus.

Itulah 12 harapan vs kenyataan yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Hari ini : Hidup Bagai Roller Coaster

Quote Hari Ini : Hidup Itu Seperti Kamera, Abadikan Yang Baik-Baik

Perbedaan Mendasar Orang Kelas Bawah, Kelas Menengah dan Kelas Atas.