15 Penyebab Utama Kenapa Kamu Tak Dianggap!
Sering merasa diabaikan dan tak dianggap?
Kenali penyebabnya dan bagaimana mengatasinya.Kebanyakan alasan mengapa kita tak dianggap dan seringkali diabaikan oleh orang lain adalah :
(1). Muda dalam umur dan pengalaman
- Waktu kita masih kecil seringkali orangtua melarang kita ikut nimbrung dengan pembicaraan orang dewasa, katanya,"anak kecil tahu apa?"
- Usia yang muda dan miskin pengalaman membuat omongan kita tak dianggap oleh orang lain. Meskipun kedewasaan dan wawasan tidak tergantung pada umur dan pengalaman, tapi sudah kebiasaan orang yang berumur untuk tak menganggap omongan orang yang lebih muda.
2. Tak normal ukuran tubuhnya (cacat)
- Meskipun orang memproklamirkan diri sebagai orang yang bebas diskriminasi tapi melihat orang yang tak normal ukuran tubuhnya memberi nasehat cenderung diabaikan karena merasa lebih pandai darinya.
- Orang cacat memang selalu menjadi warga negara kelas dua hanya karena kondisi fisiknya yang tak sempurna. Mereka lebih sering dipandang sebelah mata dan dianggap tak bisa mandiri. Padahal banyak juga orang cacat yang berprestasi lebih dari mereka yang normal.
3. Kebanyakan senyum dan tertawa
- Kesan yang didapat oleh orang selalu senyum dan tertawa adalah tak serius. Menganggap segala hal adalah candaan. Sehingga apapun yang kamu omongkan tapi diselingi dengan banyak senyum dan guyonan, cenderung diabaikan oleh orang lain, karena dianggap tidak penting dan tidak serius.
4. Kebanyakan bercanda.
- Pelawak atau komedian adalah penghibur. Meskipun materi lawakannya tentang politik yang serius tapi audiens tidak terlalu memikirkannya karena dibawakan dengan cara bercanda. Candaan cenderung diabaikan orang karena dianggap hanya selingan untuk melepas stres.
5. Punya aksen dan dialek aneh.
- Orang cenderung menyukai mereka yang berlaku umum. Jika kamu kebetulan berasal dari sebuah kota yang memiliki dialek aneh dan terdengar asing bagi orang lain, maka omonganmu cenderung diabaikan. Mengapa? Karena kamu dianggap tidak normal dan aneh.
6. Wawasan sempit.
- Kalau kamu tak menyempatkan diri menambah ilmu atau keluar jalan-jalan melihat dunia lain selain tempat tinggalmu, maka wawasanmu hanya seluas yang bisa dicapai oleh panca inderamu. Kamu tak bisa nyambung dengan bahan obrolan orang lain. Sehingga apapun yang keluar dari mulutmu diabaikan oleh orang lain.
7. Umur dewasa tapi tingkah kekanakan.
- Umur tak menjamin tingkat kedewasaan seseorang. Kalau kamu sudah berumur tapi tingkah lakumu masih seperti anak kemarin sore, orang memandang kamu tidak dewasa dan kekanak-kanakan. Sehingga semua ucapan dan tingkah lakumu selalu diabaikan orang karen dianggap dilakukan oleh seorang anak-anak.
8. Anti mainstream (anti kemapanan).
- Orang menyukai mereka yang mengikuti arus, mereka inilah orang kebanyakan yang dianggap sebagai orang normal. Jika kamu adalah orang yang anti kemapanan, misalnya orang lain menentang LGBT (Lesbian, Gay, Bisexsual dan Transgender) tapi kamu malah mendukungnya, maka kamu dianggap tidak normal. Orang yang tidak normal tentu saja omongannya tak dianggap.
9. Suka berdebat.
- Debat itu sebenarnya bagus jika dilakukan secara proporsional dan oleh orang yang menguasai materi. Debat biasanya dilakukan untuk menyampaikan pendapat yang berbeda. Tujuannya bukan untuk mencari pemenang debat tapi untuk menyatukan pendapat dan program yang saling mendukung demi kepentingan yang lebih besar.
- Tapi ada juga orang yang memang selalu mau berdebat. hal-hal kecil pun bisa jadi besar karena dibesar-besarkan. Orang jadi malas bicara dengannya dan mengabaikan kata-katanya.
- Asal jangan berdebat dengan orang bodoh.
10. Tak suka bicara dan arogan.
- Orang yang bicaranya ketinggian, sombong dan arogan biasanya tidak mendapat respek dari orang banyak. Begitu juga mereka yang tidak mau bicara dengan sembarang orang karena merasa tidak level. Mereka ini mengkotak-kotakkan manusia. Hanya orang yang sesuai dengan keinginan saja yang diajaknya bicara.
- Orang yang kepribadiannya seperti ini tidak disukai orang dan keberadaannya cenderung diabaikan.
11. Omongannya tak berkualitas.
- Orang yang suka asal ngomong, asal bunyi, asal menyela pembicaraan orang tanpa mikir terlebih dahulu biasanya dianggap pengganggu. Mereka ini omongannya tak berkualitas, tak punya manfaat, sok tahu dan seringkali tak nyambung. Wajar jika omongannya diabaikan orang.
12. Tak pernah tertawa pada lawakan.
- Kalau kamu jadi orang yang kaku dan tak bisa beradaptasi, terlalu serius bahkan dengar lawakan pun tak bisa tertawa, wajar jika kamu diabaikan orang. Mengapa? Karena kamu membosankan!
13. Berada bukan di lingkungan yang seharusnya.
- Seperti seekor anak kucing di kandang singa maka sang kucing akan diabaikan karena ia berada di lingkungan yang tak seharusnya. Kalau kamu berada di lingkungan penyanyi sementara kamu adalah akuntan yang tak bisa bernyanyi pasti kamu akan diabaikan.
14. Kurang percaya diri.
- Jika kamu sendiri tak percaya pada dirimu sendiri, bagaimana orang lain akan percaya padamu, wajar jika semua kata-katamu diabaikan.
15. Kuno dan ketinggalan zaman.
- Kalau kamu tak suka mengikuti kemajuan, gaptek, tak bisa berdamai dengan teknologi, wajar jika kamu diabaikan. Kamu seolah berada dari planet antah berantah yang lebih suka hidup di zaman dulu dengan pemikiran tempo dulu yang tak laku lagi di zaman sekarang.
15 alasan utama mengapa kamu tak dianggap dan cenderung diabaikan. Jika ingin diterima dan diperhatikan ya...hindari saja 15 hal itu, gampang kan?
Salam...
Comments
Post a Comment