13 Hal-Hal Yang Baru Kusadari Setelah Dewasa

Umur bertambah harusnya makin bijak. Inilah 13 hal yang baru kusadari justru setelah beranjak dewasa.

hal disadari


(1) Buku adalah teman terbaik.

  • Buku adalah jendela ilmu, punya banyak informasi dan lewat bukulah kita menemukan informasi yang benar tentang dunia. Buku bisa menemani kita kapan dan dimana serta dalam suasana apapun, tanpa pernah protes, tak pernah berpura-pura menyukai kita dan tak perlu selalu harus disenangkan.

(2) Kecantikan/ketampanan wajah bukan penentu karakter seseorang.
  • Tak perlu terintimidasi oleh kecantikan wanita lain dan tak perlu merasa rendah diri tak akan dipilih oleh si tampan, karena karakter dan kualitasnya belum tentu semenarik wajahnya. Wajah menarik itu bagus tapi tak bisa diandalkan karena seiring dengan waktu akan memudar tapi karakter jauh lebih bertahan dan takkan berubah selamanya. Pilihlah teman yang berkarakter baik bukan hanya sekedar menarik atau kaya saja.

(3) Tak perlu berusaha keras untuk mengesankan orang lain.
  • Jadilah diri sendiri. Tak ada kewajiban bagi kita untuk menyenangkan orang lain. Apalagi jika tujuan kita berbuat sesuatu hanya agar disukai orang lain, agar orang tetap menganggap kita baik dan mengesankan. Tak perlu berbuat baik jika hanya mengejar cap baik. Tapi berbuatlah kebaikan karena itu membuat kita bahagia.

(4) Jadi jomblo itu wajar saja.
  • Manusia memang dilahirkan berpasang-pasangan, tapi jika ada orang yang memilih untuk sendiri tak perlu dipersoalkan. Jadi jomblo itu bukan dosa tapi pilihan. Untuk apa mendapatkan pasangan tapi menghinakan diri. Jadilah jomblo yang bermartabat. Yang memiliki pasangan biarkan mereka berbahagia, yang jomblo pun belum tentu tak bahagia dengan kesendiriannya.

(5) Tidak ada yang kebetulan, segala sesuatu terjadi karena pilihan kita.
  • Tak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Mark Zuckerberg bos facebook bukan karena kebetulan dia kaya, tapi kekayaannya itu diperoleh dengan kerja keras, mulai merintis aplikasi tersebut saat masih kuliah, mengorbankan waktu tidur siangnya untuk mengembangkan apikasi medsos yang memiliki 1 milyar pengguna saat ini. Jokowi bukannya kebetulan jadi presiden, sebelumnya dia sudah merintis karier jadi walikota Solo, gubernur DKI sampai akhirnya memimpin Indonesia. Mereka ini memilih untuk kaya, dan untuk jadi presiden. Lalu mereka bekerja keras untuk mewujudkan pilihannya tersebut.

(6) Menangis bukan tanda kelemahan.
  • Kenapa Tuhan menciptakan air mata? Karena dia tahu bahwa kita butuh pelampiasan emosi dan perasaan lewat tetesannya. Tuhan tidak menciptakan air mata untuk ditahan, tapi untuk ditumpahkan agar hati tidak sesak dan pikiran jadi lega. Himpitan masalah memang tak peru ditangisi tapi jika menangis bisa membuat kita meluapkan perasaan dan menjadikan hari kita lebih baik, mengapa tidak?
  • Air mata bukan tanda kelemahan tapi tanda kehidupan. Hanya orang hidup yang bisa menangis. Ingat saat kita masih janin yang siap lahir dan merasakan dunia lain selain dalam rahim ibu yang aman? Menangis saat kita lahir adalah pertanda kalo kita hidup

(7) Ponsel dapat meningkatkan kualitas hidup.
  • Ponsel itu seperti pedang, jika dimanfaatkan dengan baik akan berguna tapi jika dimanfaatkan secara salah bisa melukai bukan hanya orang lain bahkan diri kita sendiri pun bisa terluka karenanya. Ponsel jika dimanfaatkan untuk mengatur jadwal, mencari informasi, menawarkan produk bisa meningkatkan kualitas hidup kita. 

(8) Maaf bisa saja diterima tapi kepercayaan belum tentu kembali seperti semula.
  • Seseorang menyakiti hati dan perasaan kita. Maaf memang kita beri bukan hanya karena dia patut untuk dimaafkan tapi juga karena kita tahu menyimpan dendam dan sakit hati tak ada gunanya, amlah membuat kita jauh lebih sakit. Sudah perih hati karena disakiti, memendam dendam bisa membuat kita tambah sakit.
  • Tapi kepercayaan itu butuh waktu untuk memulihkannya. Karena itu jangan sekali-kali menyakiti orang lain, karena maaf mungkin kita terima tapi belum tentu kita dipercaya lagi olehnya. Kepercayaan itu berat! Karena itu jagalah selalu kepercayaan orang lain pada kita. Sekali berkhianat susah untuk mengembalikannya.

(9) Orang-orang memperlakukanmu tergantung kebutuhan mereka padamu.
  • Kita memang saling tergantung satu sama lain. KIta saling membutuhkan, oleh sebab itu kita saling memanfaatkan satu sama lain. Tak perlu gusar dengan cara orang memperlakukanmu karena mereka memperlakukanmu sesuai dengan kebutuhannya padamu, tapi bagaimana kamu memandang diri sendiri itu penting. 
  • Jangan minta diperlukan tertentu oleh orang lain karena mereka tak bakalan dengar itu, karena mereka bertindak sesuai dengan apa yang mereka inginkan bukan berdasarkan kemauanmu. Kalaupun mereka mengikuti apa maumu, mungkin karena tak ingin mengecewakanmu atau malah berbuat lain di belakangmu.

(10) Percayalah bahwa hidup itu anugerah maka begitulah yang akan kita dapatkan.
  • Jika kita percaya hidup kita berlimpah maka kelimpahan yang kita dapat. Jika kita percaya hidup kita cukup, maka kecukupan yang kita dapat. Hidup itu kita yang tentukan. Siapa yang menjamin perasaan cukup dan berlimpah kecuali kita sendiri bukan? Keberlimpahan bukan ditentukan dari luar, dari banyak sedikitnya barang yang kita punya, tapi ditentukan dari dalam, dari perasaan cukup.

(11) Kita bergantung jawab pada kebahagian diri sendiri.
  • Jangan berharap terlalu banyak pada orang lain untuk membahagiakanmu, karena semua orang sibuk mengejar kebahagiaannya sendiri. Kitalah yang menentukan apakah akan berbahagia hari ini atau tidak. Bahagiakan diri sendiri dulu baru kita bisa membahagiakan orang lain. Bagaimana kita mau membuat orang lain berbahagia sedangkan kita sendiri kesusahan?

(12) Membuat orang lain tersenyum bahagia itu menyenangkan.
  • Siapa bilang butuh uang banyak untuk menyenangkan orang lain? Segelas air bagi mereka yang haus itu sudah cukup membahagiakan, sebungkus nasi bagi mereka yang lapar itu sudah lebih dari cukup, sedikit motivasi bagi teman yang sedang terpuruk dan bahu untuk mereka yang bersedih itu sudah melegakan bagi mereka.

(13) Bertanggung jawab pada hidup sendiri adalah jalan mendapatkan kehidupan yang diinginkan.
  • Mau bahagia..? Pilihlah untuk bahagia! Lakukan hal-hal yang membahagiakan, senyum yang membahagiakan, tawa yang menyenangkan dan kesenangan-kesenangan kecil yang menggembirakan. Bukan orang lain yang harus melakukan itu untuk kita, tapi diri kita sendiri. Karena berharap pada orang lain itu mengecewakan. Karena jika dia tak sesuai dengan harapan kita maka kita akan kecewa. Hanya kepada Tuhanlah manusia harus menggantungkan harapannya karena Tuhan tak pernah mengecewakan hambanya.
Salam....

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Hari ini : Hidup Bagai Roller Coaster

Perbedaan Mendasar Orang Kelas Bawah, Kelas Menengah dan Kelas Atas.

Tips Memuji Cewek yang Selalu Berhasil Tanpa Terkesan Gombal !