Mengapa Jepang Suka Hal-hal yang "Kawaii"?
Apa itu "kawaii" (かわいい)?
Kawaii adalah kualitas kelucuan / keimutan dalam budaya Jepang. Kawaii saat ini sudah menjadi aspek yang dominan dalam budaya populer Jepang, dunia hiburan, pakaian, makanan, mainan, penampakan, sikap dan tingkah laku orang Jepang. Jadi kawaii itu ada di mana-mana. Pakai baju bisa kelihatan kawaii, makanan yang bentuknya lucu-lucu disebut kawaii, perlengkapan sekolah, alat tulispun kawaii, sampai ada sex toys (alat seks) yang namanya vibrator dengan gambar Hello Kitty biar dibilang kawaii.
para anggota AKB48 yang nampak imut (kawaii) photo credit for www.tofugu.com |
Idola para remaja Jepang seperti AKB48 tampangnya dikenal kawaii, dengan wajah kekanak-kanakan dan innocence, mengambil pose yang imut sangat digilai di Jepang. Para idola ini lebih terlihat seperti anak-anak ketimbang orang dewasa, karena itulah yang digilai pasar dunia hiburan. Atribut fisik untuk disebut kawaii biasanya adalah tampang innocence dengan mata besar dan lebar. Mereka biasanya ngomongnya di imut-imutin seperti bayi, punya tingkah laku menyerupai tingkah anak-anak dan melakukan apa saja agar matanya terlihat gede (entah dengan menggunakan lensa kontak yang gede, pake lem mata, atau dengan sengaja melebarkan matanya agar terlihat lebih besar).
Bahkan sampai pembatas jalan pun keliatan imut.
pembatas jalan imut di Kyoto yang sempat saya abadikan |
Budaya Jepang memang mempropagandakan kelucuan, keimutan dan kemudaan bagi wanitanya. Lihat saja gambar-gambar manga (漫画) yaitu komik Jepang ataupun anime (アニメ) yang merupakan film kartun Jepang. Dalam kedua budaya pop ini karakternya berwajah imut, kepala gede dengan mata yang besar.
Mengapa kawaii begitu merajai Jepang?
# ALASAN PERTAMA
Para wanita Jepang seolah tidak ingin menjadi dewasa mengapa?
Di negara lain kedewasaan itu identik dengan kebebasan dan independen (mandiri). Tidak demikian dengan Jepang. Di Jepang kedewasaan dipandang sebagai periode yang keras, kerja tiada henti untuk memenuhi tanggung jawab yang disebut "sekinin" (責任) bagi keluarganya, bagi institusi tempat kerjanya maupun bagi masyarakat.
# ALASAN KEDUA.
Kedewasaaan juga berarti mengenyampingkan keinginan pribadi untuk mengikuti aturan dan norma yang berlaku di masyarakat. Norma dan aturan yang disebut honne (本音) maupun tatemae (建前) yaitu aturan yang berlaku umum bagi masyarakat Jepang yang harus diikuti oleh setiap orang. Tatemae adalah wajah yang ditunjukkan seseorang pada masyarakat sesuai dengan harapan masyarakat pada mereka. Honne adalah perasaan sebenarnya yang dimiliki oleh seseorang yang merupakan kebalikan dari tatemae, dan harus disembunyikan atau tidak boleh ditampakkan untuk mempertahankan keharmonisan dalam masyarakat.
Bagi mereka yang susah mempersatukan kedua norma ini, menjadi kawaii adalah pelarian yang paling aman.
Menjadi kawaii itu adalah salah satu cara memberontak dari norma-norma dan aturan kaku yang diberlakukan oleh orang dewasa.
# ALASAN KETIGA
Memiliki hubungan yang erat dengan karakter yang kawaii atau objek yang imut adalah kompensasi dari perasaan terasing dari kecemasan sosial yang mereka rasakan. Kawaii membuat mereka menjadi bagian dari masyarakat yang dipastikan menerima mereka. Bagi sebagian wanita mereka lebih merasa nyaman jika tetap mempertahankan jiwa kekanakan dalam dirinya.
# ALASAN KEEMPAT
Jepang adalah negara patriarki dimana dominasi laki-laki begitu besar. Sistem seperti ini mengharapkan wanita untuk tetap menjadi kawaii, sehingga penampilan yang cenderung kekanak-kekanakan membuat kaum laki-laki mengeluarkan sikap "melindungi" dan sikap maskulinnya.
# ALASAN KELIMA
Kawaii adalah karakter yang diharapkan dari seorang idola. Lebih banyak orang yang menyukai artis atau idola yang kawaii ketimbang artis / idola yang sexy. Di Jepang lebih banyak selebriti yang kawaii ketimbang selebriti yang sexy.
Itulah 5 alasan mengapa oramg Jepang sangat suka hal-hal yang berbau kawaii.
Kedewasaaan juga berarti mengenyampingkan keinginan pribadi untuk mengikuti aturan dan norma yang berlaku di masyarakat. Norma dan aturan yang disebut honne (本音) maupun tatemae (建前) yaitu aturan yang berlaku umum bagi masyarakat Jepang yang harus diikuti oleh setiap orang. Tatemae adalah wajah yang ditunjukkan seseorang pada masyarakat sesuai dengan harapan masyarakat pada mereka. Honne adalah perasaan sebenarnya yang dimiliki oleh seseorang yang merupakan kebalikan dari tatemae, dan harus disembunyikan atau tidak boleh ditampakkan untuk mempertahankan keharmonisan dalam masyarakat.
Bagi mereka yang susah mempersatukan kedua norma ini, menjadi kawaii adalah pelarian yang paling aman.
Menjadi kawaii itu adalah salah satu cara memberontak dari norma-norma dan aturan kaku yang diberlakukan oleh orang dewasa.
# ALASAN KETIGA
Memiliki hubungan yang erat dengan karakter yang kawaii atau objek yang imut adalah kompensasi dari perasaan terasing dari kecemasan sosial yang mereka rasakan. Kawaii membuat mereka menjadi bagian dari masyarakat yang dipastikan menerima mereka. Bagi sebagian wanita mereka lebih merasa nyaman jika tetap mempertahankan jiwa kekanakan dalam dirinya.
# ALASAN KEEMPAT
Jepang adalah negara patriarki dimana dominasi laki-laki begitu besar. Sistem seperti ini mengharapkan wanita untuk tetap menjadi kawaii, sehingga penampilan yang cenderung kekanak-kekanakan membuat kaum laki-laki mengeluarkan sikap "melindungi" dan sikap maskulinnya.
# ALASAN KELIMA
Kawaii adalah karakter yang diharapkan dari seorang idola. Lebih banyak orang yang menyukai artis atau idola yang kawaii ketimbang artis / idola yang sexy. Di Jepang lebih banyak selebriti yang kawaii ketimbang selebriti yang sexy.
Itulah 5 alasan mengapa oramg Jepang sangat suka hal-hal yang berbau kawaii.
Comments
Post a Comment