9 PERSEPSI SALAH DARI INDUSTRI FILM DEWASA.

film dewasa

Industri yang meraup untung dengan melecehkan wanita

Fifty shades of Grey adalah novel erotis karangan penulis Inggris E.L. James yang menggambarkan bagaimana menikmati sex sebagai kekerasan dan adaptasi filmnya menjadi film laris di Amerika. Filmnya dilarang beredar di Indonesia. Sudah bukan rahasia lagi banyak orang kecanduan film dewasa dan konten pornografi. Para penggemar film dewasa banyak yang menggunakan alasan perlunya produksi film dewasa sebagai sarana untuk belajar mengenai sex dan cara melakukan hubungan sex dengan benar. Tapi betulkah hal tersebut?
Film dewasa atau film porno tidak dibuat  untuk pendidikan sex tapi untuk menjual produk yang disukai oleh pasar, yaitu SEX dan PORNOGRAFI, demikian juga konten majalah dewasa. Anda tidak dapat belajar  tentang seks dari konten pornografi.  Ini adalah bisnis besar yang menghasilkan banyak uang dan tidak peduli cara memperolehnya. Tidak perduli kalau produk mereka bisa menjadi racun bagi generasi muda, meningkatkan tingkat perkosaan dan pelecehan pada wanita.
Mereka membuat sesuatu yang akan membuat anda datang kembali dan membeli lebih banyak. Jadi, industri film dewasa akan melakukan apapun  untuk menarik dan mempertahankan penonton. Industri ini menjual kebohongan - kebohongan tentang seks, wanita, pernikahan dan banyak hal lainnya. Mari kita lihat beberapa persepsi salah yang coba digambarkan oleh industri ini.
persepsi salah film dewasa
  • Persepsi #1 - Wanita adalah mainan. Bagaimana wanita digambarkan oleh majalah dewasa? Para wanita di majalah Playboy disebut "kelinci," mereka didandani menyerupai hewan kecil yang lucu atau cocok jadi"teman bermain," karena mereka adalah mainan yang manis. Majalah Penthouse menyebut mereka "hewan peliharaan." Industri ini sering merujuk perempuan sebagai hewan, mainan, atau hanya bagian tubuh yang enak dilihat. Beberapa konten pornografi hanya menunjukkan tubuh atau alat kelamin dan tidak menunjukkan wajah sama sekali. Gagasan bahwa perempuan adalah manusia nyata yang memiliki pikiran dan emosi dikesampingkan sama sekali. 
  • Persepsi #2 - Wanita adalah "sekedar angka/skor".Industri pornografi memandang seks sebagai permainan. Anda harus "menang," "menaklukkan", atau "dapat high skor." Pria yang satu persepsi dengan pandangan ini suka berbicara tentang "mencetak skor" saat berhubungan dengan wanita. Mereka mulai menilai kejantanan mereka dengan berapa banyak "penaklukan" yang dapat mereka buat. Setiap wanita yang ditaklukkan dengan "kejantanannya" adalah ibarat trofi di rak atau skor di permainan yang dilakukan untuk memvalidasi maskulinitasnya sebagai pria jantan. 
  • Persepsi #3- Wanita adalah properti (hak milik sama dengan benda-benda lain) yang bisa dibeli. Kita pasti sudah terbiasa melihat  gambar-gambar dari mobil licin dengan gadis seksi di atasnya. Pesan yang tergambar, "Beli satu, dan Anda dapat dua." Industri ini menampilkan wanita seperti barang dagangan dalam katalog, mengekspos mereka seterbuka mungkin bagi pelanggan untuk melihat. Jadi tidak mengherankan banyak pria muda berpikir bahwa jika mereka telah menghabiskan uang karena mengajak seorang gadis keluar, mereka memiliki hak untuk berhubungan seks dengannya. Industri pornografi memberitahu mereka bahwa perempuan bisa dibeli.
  • Persepsi # 4 - Nilai wanita tergantung pada kemolekan tubuhnya.  Beberapa majalah dewasa memiliki edisi "baju minim" yang tidak fokus pada prestasi wanita modelnya tapi pada bentuk tubuhnya, berapa ukuran dada, pinggang, pinggul untuk disebut sexy.  Perempuan yang kurang menarik akan menjadi bulan-bulanan di industri ini. Mereka disebut anjing, ikan paus, babi atau lebih buruk, hanya karena mereka tidak cocok dengan kriteria  "wanita sempurna" versi mereka. Industri ini tidak peduli tentang pikiran wanita atau kepribadiannya, hanya tubuhnya. 
  • Persepsi # 5 - Wanita suka diperkosa. "Ketika wanita mengatakan tidak,  berarti ya" adalah skenario  khas di industri ini. Wanita ditampilkan diperkosa, berjuang dan menendang pada awalnya, dan kemudian mulai menyukainya. industri ini mengajarkan orang untuk menikmati menyakiti dan menyiksa wanita untuk hiburan. Kenyataannya wanita mahluk Tuhan yang lembut dan senang diperlakukan dengan manis. Perkosaan adalah hal traumatik dan menyakitkan buat wanita.
  • Persepsi # 6 - Wanita tidak perlu dihargai dan diberikan respek. Industri ini sering penuh kebencian terhadap wanita. Wanita ditampilkan disiksa dan dipermalukan dengan berbagai macam cara sakit dan memohon untuk disakiti lebih keras lagi. Apakah hal ini menunjukkan rasa hormat bagi wanita?  Cinta? Atau hanya kebencian dan penghinaan terhadap wanita? Kata-kata kasar yang ditujukan pada wanita seolah hal yang lumrah pada industri ini. 
  • Persepsi # 7 - Anak-anak boleh melakukan hubungan seks. Salah satu penjualan terbesar dalam industri ini adalah membuat imitation "child porn". Para wanita dalm set film  didandani terlihat seperti gadis-gadis kecil yang memakai ekor kuda,  bersepatu imut dan memegang boneka beruang. Pesan yang tergambar adalah  orang dewasa melakukan hubungan seks dengan anak-anak itu normal. Set ini menggambarkan untuk melihat anak-anak dengan cara seksual.
  • Persepsi # 8 - Seks "aneh" itu menyenangkan. Industri ini sering memasukkan unsur-unsur ilegal dan berbahaya seperti pistol, cambuk dan sebagainya yang digambarkan untuk membuat seks lebih "menarik." Hal ini menunjukkan bahwa seolah-olah Anda tidak dapat menikmati seks jika tidak aneh, ilegal atau berbahaya.
  • Persepsi # 9-Pelacuran/prostitusi itu profesi yang glamor. Industri ini menampilkan bagaimana glamornya para bintang film/model majalah dewasa dan bisa jadi pilihan profesi para wanita muda. Kenyataannya sebagian besar wanita yang bekerja dalam industri ini bukanlah kemauan mereka, tetapi terjerumus karena dipaksa atau terpaksa. Banyak yang terdesak masalah ekonomi, gadis yang lari dari rumah, terkait perdagangan wanita, banyak yang tertular penyakit seksual dan narkotika.
Semua persepsi di atas adalah persepsi salah yang coba ditampilkan oleh industri ini. Saya pribadi tidak menyukai segala konten berbau pornografi, karena sangat merendahkan kaum wanita, tidak ada manfaatnya dan hanya menghabiskan waktu yang bisa diisi dengan ibadah dan hal-hal produktif lainnya. Seks adalah sesuatu yang indah dan dapat dinikmati dengan cara yang patut oleh orang-orang cukup umur dan terikat tali pernikahan. Tapi hidup ini adalah pilihan. Selama ada pasar yang membeli industri ini akan terus menjual dengan berbagai cara. Semua tergantung pada anda. 

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Hari ini : Hidup Bagai Roller Coaster

Perbedaan Mendasar Orang Kelas Bawah, Kelas Menengah dan Kelas Atas.

Tips Memuji Cewek yang Selalu Berhasil Tanpa Terkesan Gombal !