Mengapa TRANSPORTASI Kita TIDAK RAMAH Pejalan Kaki ?
Menjadi pemandangan yang biasa saat melihat anak-anak sekolah yang bergandengan tangan saat hendak menyeberang jalan. Walaupun menyeberang di zebra cross sebagaimana diajarkan di sekolah sebagai tempat untuk menyeberang bagi pejalan kaki, tidak ada yang mau menghentikan kendaraannya untuk sekedar memberi kesempatan kepada pejalan kaki menyeberang dengan aman. Mengapa kondisi transportasi kita begini? Seolah yang mengendarai kendaraan bukan manusia yang memiliki hati?
Kita sudah terbiasa semrawut.
Kesemrawutan, kemacetan, saling sikut di jalan raya, seolah sudah menjadi pemandangan yang biasa. Semua badan jalan dipenuhi kendaraan bermotor baik roda dua, roda tiga, roda empat sampai roda delapan. Bau asap kendaraan memenuhi jalan dan suara klakson bersahutan tanpa henti, pengemudi semua sibuk memacu kendaraan tanpa perduli sekitarnya. Satu-satunya yang diperdulikan apa ada polisi atau tidak di sekitarnya.
Kita tidak peduli
Semua orang berpacu dengan waktu, berlomba mau cepat sampai di tempat tujuan. Bahkan saat lampu lalu lintas menyala merah pun banyak yang dengan sengaja melanggar dengan alasan macam-macam. Kita tidak peduli dengan aturan berlalu lintas. Rambu-rambu termasuk traffic light dipasang untuk mengatur kendaraan agar tidak terjadi kemacetan atau bahkan kecelakaan di jalan raya. Tapi kita tidak peduli semua itu, hanya kepentingan kita yang kita pedulikan. Bagaimana caranya sampai ke tujuan secepat mungkin. Pejalan kaki atau orang yang menyeberang jalan dianggap tidak penting karena hanya menghambat perjalanan kita.Tidak ada fasilitas untuk pejalan kaki
Para pejalan kaki kadang bingung, meskipun sudah berjalan sampai ke pinggir / tepian jalan tapi masih diserempet pengendara motor / mobil.Trotoar yang sedianya diperuntukkan untuk pejalan kaki dipenuhi dengan pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya. Bahkan saat jalanan macet para pengendara motor naik sampai ke trotoar untuk menghindari antrian panjang kendaraan.
Trotoar tidak tersedia, jembatan penyeberangan pun tidak disediakan di jalan utama yang lebar dan ramai. Zebra cross dipasang seadanya tapi tidak dipedulikan jika ada yang menyeberang di depannya.
Perhatikan trotoar / pedestrian dan zebra cross di kota Kyoto, Jepang di bawah ini.
Di Kyoto, Jepang disediakan trotoar / pedestrian yang lebar untuk pejalan kaki. Pedestrian biasanya dipergunakan juga untuk pengendara sepeda. Sementara zebra cross dilengkapi dengan lampu lalu linntas khusus untuk pejalan kaki. Saat lampu lalu lintas khusus pejalan kaki menyala hijau maka semua kendaraan akan berhenti, termasuk yang belok kiri langsung, mendahulukan penyeberang jalan sebelum melajukan kendaraannnya.
Perhatikan trotoar / pedestrian dan zebra cross di kota Kyoto, Jepang di bawah ini.
pedestrian lebar di Kyoto dibagi antara pengendara sepeda dan pejalan kaki |
Saat lampu pejalan kaki menyala hijau adalah saat menyeberang yang aman |
zebra cross di Kyoto, ada jalur khusus pengendara sepeda untuk menyeberang |
Upaya pemerintah kurang
Upaya pemerintah belum memadai atau boleh dibilang sangat kurang untuk menyediakan transportasi yang layak, aman, nyaman dan murah. Program transportasi massal yang sedianya menyediakan transportasi yang layak untuk masyarakat baru sekedar program di atas kertas. Program seperti busway tidak berhasil mengatasi kemacetan Jakarta, kereta api belum dibenahi. Orang masih memilih mengendarai kendaraan pribadi karena transportasi publik tidak aman dan tidak nyaman. Jika semua itu sudah dibenahi kita berharap ada juga perbaikan fasilitas untuk pejalan kaki / penyandang cacat.
Sistem transportasi belum berjalan baik
Sistem transportasi yang baik bukan hanya menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain tapi juga memperhatikan dan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan masyarakat termasuk para pejalan kaki.
Itulah beberapa hal yang harus dibenahi, niat baik pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi publik, mengubah pola pikir masyarakat terhadap aturan, meningkatkan kepedulian mereka pada pengguna jalan yang lain utamanya pejalan kaki. Belajar dari sistem transportasi negara lain bukan hal yang buruk. Memang bukan hal yang mudah mebenahi semua itu, tapi harus diupayakan untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik ke depan.
Comments
Post a Comment