6 Cara Menangani Perkawinan yang Bermasalah

Setiap orang pengen punya hubungan yang langgeng, bahagia sepanjang masa. Perkawinan yang bertahan lama, awet sampai kakek nenek dan menikmati masa tua bersama adalah dambaan. Tapi yang namanya hubungan kasih dari dua orang yang berbeda pasti suatu ketika menimbulkan gesekan dan ketidaknyamanan. Jika tidak diselesaikan segera maka hubungan ini akan terus bermasalah dan bisa menjadi lebih parah dan berujung perpisahan. Sebelum hal itu terjadi apa yang harus dilakukan pasangan jika hubungan bermasalah?

Terjun ke jurang saat punya masalah? No way!

Tips menangani hubungan perkawinan yang bermasalah

  1. Mulai dan akhiri pembicaraan dengan menekankan bahwa anda peduli pada pasangan. Perkawinan mulai bermasalah jika salah satu atau keduanya sudah merasa tidak diperdulikan lagi oleh pasangannya. Mereka merasa berjalan sendiri-sendiri. Langkah awal untuk menyelesaikan hubungan yang bermasalah adalah mulai  pembicaraan dengan kepala dingin, dengan prasangka baik, bahwa anda peduli pada pasangan dan punya niat baik untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
  2. Terbukalah dengan ide atau pendapat bahwa anda melakukan kesalahan. Seringkali dalam perkawinan komunikasi yang kita lakukan terhambat oleh kesibukan masing-masing. Bisa saja anda melakukan kesalahan tanpa anda sadari. Karenanya bukalah hati anda untuk mengakui bahwa anda mungkin saja melakukan kesalahan dan anda siap memperbaikinya.
  3. Jangan menggeneralisir kelakuan orang lain. Jangan menggeneralisir, mengatakan bahwa pasangan selalu melakukan kesalahan, sellau tidak perduli, selalu egosi dan selalu... selalu lainnya yang intinya memojokkan pasangan akan tindakannya yang belum tentu benar adanya. Jangan sampai kita terjebak dalam tuduhan tak berdasar sementara kita tidak sendiri belum tentu menjadi pasangan yang sempurna untuknya.
  4. Berusahalah jadi orang pertama yang meminta maaf. Masalah akan terselesaikan lebih cepat jika salah satu mulai meminta maaf atas masalah yang terjadi meski[un kesalahan bukan hanya dia yang melakukan. Fokus pada penyelesaian masalah bukan pada siapa yang salah.
  5. Fokuslah untuk menemukan apa yang benar untuk dilakukan bukan siapa yang benar. Jika fokus pada solusi apa yang sebaiknya dilakukan mata akan terbuka untuk membiarkan semua ide-ide segar masuk. Ketimbang harus saling meyalahkan dan saling mencari siapa yang paling benar dan siapa yang paling bertanggung jawab atas terjadinya masalah ini.
  6. Ingatkan diri bahwa pasangan sangat perduli untuk memperbaiki perkawinan ini. Jika poin nomor 1 menekankan diri kita bahwa anda peduli dengan pasangan maka poin terakhir ini tekankan juga pada diri bahwa pasangan juga peduli pada kelanjutan perkawinan ini. Penyelesaian tidak dapat dilakukan jika hanya salah satu pihak yang perduli untuk menyelamatkan perkawinan sementara pihak lain ingin pisah.
Semua masalah bisa diselesaikan dan dibicarakan dengan baik. Selalu ada solusi dari semua problem jika ada niat baik untuk memperbaiki dan menata diri, berpikir untuk kepentingan dan cita-cita bersama ketimbang mempertahankan sikap keras kepala dan egois. Mari menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Hari ini : Hidup Bagai Roller Coaster

Quote Hari Ini : Hidup Itu Seperti Kamera, Abadikan Yang Baik-Baik

Perbedaan Mendasar Orang Kelas Bawah, Kelas Menengah dan Kelas Atas.