Hidup di Zaman Sekarang Itu Tidak Enak, Mengapa?
Orang sering menggambarkan hidup zaman sekarang yang serba modern, maju, canggih dan semua terasa lebih mudah dan praktis. Makanan cepat saji, budaya instan, alat telekomunikasi canggih menggeser sendi-sendi kehidupan yang biasa kita lakoni. Apa saja itu?
Bentuk-bentuk ketidaknyamanan itu adalah :
- Kita punya rumah yang lebih besar tapi anggota keluarga semakin berkurang. Perhatikan rumah tangga modern sekarang ini, mereka berlomba-lomba membangun rumah besar dan megah tapi anggota keluarga hanya sedikit. Orang tua modern karena keduanya sibuk memiliki anak yang tidak banyak seperti halnya orangtua kita dulu. Rumah besar terasa lengang karena penghuninya kurang dan masing-masing sibuk dengan urusannya.
- Banyak kenyamanan tapi tidak memiliki banyak waktu. Kendaraan yang semakin canggih, adanya lift yang memudahkan akses ke tempat yang lebih tinggi tanpa perlu harus menaiki tangga lagi, diciptakannya telepon seluler dan teknologi internet yang membuat dunia tak berjarak lagi. Meskipun semuanya begitu memudahkan hidup kita tetapi semua orang menjadi semakin sibuk mengejar uang sehingga tak punya banyak waktu untuk dirinya sendiri dan keluarganya diabaikan begitu saja.
- Punya gelar banyak tapi tingkah lakunya kadang tidak masuk akal. Banyak yang berpendidikan tinggi dan punya banyak gelar tetapi tingkah laku, komentar dan sikapnya tidak menggambarkan tingkat pendidikannya dengan baik. Guru besar yang harusnya menjadi contoh dan teladan mahasiswa dan rekan sesama pendidik malah terlibat narkoba (sungguh memalukan).
- Lebih banyak ilmu tapi tidak dapat menilai dengan baik. Banyak yang bisa dipelajari dan tempat mempelajarinya pun semakin banyak. Buku-buku banyak diterbitkan, tutorial bisa dengan mudah ditemukan di mana-mana tetapi banyak oarng menggunakan ilmunya untuk melakukan tindakan kriminal, menipu dan merugikan sesama manusia.
- Banyak ahli tapi masalah juga bertambah banyak. Setiap tahun perguruan tinggi menelurkan ilmuwan baru yang ahli di bidangnya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manusia. Tapi bukannya masalah semakin berkurang malah bertambah banyak dan semakin kompleks.
- Banyak obat tetapi tingkat kesehatan malah menurun. Teknologi kesehatan semakin meningkat, banyak obat baru yang telah ditemukan tetapi jumlah penyakit pun terus bertambah. Selain gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, manusia zaman sekarang telah diperbudak materialisme dan lebih banyak mengejar materi dan hal-hal duniawi serta mengabaikan kesehatannya.
- Kita sudah sampai di bulan dan kembali ke bumi dengan selamat tetapi kita kesulitan menyeberang jalan hanya untuk bertemu tetangga sebelah. Karena masing-masing orang sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga hidup bertetangga tidak seperti orang tua kita dulu, yang selalu menyempatkan diri untuk berkumpul sekedar berbincang dan minum teh sore dengan tetangga.
- Kita membuat lebih banyak komputer untuk menyimpan sejumlah informasi tapi kita kurang komunikasi dengan orang lain. Teknologi komputer yang bisa menyimpan data dan informasi yang begitu besar membuat kita cenderung menjadikannya teman. Ditambah lagi dengan banyaknya aplikasi sosial media yang membuat kita terhubung dengan orang di sekitar kita melalui internet. Komunikasi bisa dilakukan lewat telepon genggam, pesan singkat, email ataupun perbincangan via skype. Orang sudah tidak menyisihkan waktu untuk sekedar kongkow-kongkow dan bersilaturahmi karena semuanya sudah tergantikan dengan penggunaan teknologi.
- Kita fokus pada kuantitas tapi melupakan kualitasnya. Kita fokus menghasilkan uang yang banyak, fokus melakukan kerja kalau perlu lembur untuk mengejar tugas-tugas yang harus diselesaikan, waktu kita habis untuk melakukan kegiatan yang mengejar kuantitas, menghasilkan sesuatu yang bisa dihitung dengan kalkulator tapi hati kita kering, jiwa kita menderita karena kita lebih pentingkan kuantitas dibanding kualitas waktu yang kita habiskan. Kita tidak lagi punya waktu untuk merenung, berlibur, menikmati keindahan alam dan hangatnya mentari. Waktu seolah berputar di sekitar rutinitas kita saja.
- Makanan cepat saji bertebaran tetapi banyak orang yang kelebihan berat karenanya. Kita terjebak dengan budaya instan yang mau serba praktis dan serba cepat. Manusia modern tidak ada waktu untuk memasak dan menyerahkan asupan makanannya pada restoran cepat saji yang demikian cepat bertumbuh seperti cendawan di musim hujan. Kita tidak perduli dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita, sepanjang kita kenyang dan makanan itu enak. Akibat terlalu sering mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak ditambah dengan kurang gerak / olahraga membuat obesitas atau kegemukan menjadi masalah.
- Fisik semakin bagus tetapi karakter semakin menurun. Banyak orang di zaman modern ini berlomba-lomba memperbaiki fisiknya, entah itu jadi langganan salon, ikut spa, memperbaiki otot dengan ikut fitness di gym dan sebagainya, Penampilan fisik semakin menarik tetapi karakternya semakin menurun dalam artian kita mulai menilai seseorang berdasarkan penampakannya. Jika dia cantik, kaya dan berkelas kita suka. Jika miskin, kotor dan bau kita tidak suka. Kalau dia keliatan menarik dan kaya kita menghormatinya. Tapi kalau dia sederhana dan kampungan kita menolaknya.
- Keuntungan banyak berlipat tapi relasi dengan orang lain semakin terkikis. Orang hidup dan membesarkan perusahaan atau bisnisnya dengan tujuan mencari untung yang sebesar-besarnya, meski harus mengorbankan orang lain, menghalalkan segala macam cara dan sebagainya. Sibuk mencari untung membuat relasi kita dengan orang lain mulai berkurang. Kita berteman dengan orang lain sepanjang orang tersebut berguna bagi kita.
Itulah kondisi dunia modern yang semakin lama semakin tidak memanusiakan kita, Kita menjadi seperti robot yang dituntut untuk menghasilkan uang dan materi belaka, dengan mengesampingkan keluarga, kesehatan dan relasi dengan orang lain. Hidup begini kah yang kita cari? Pilihan berada di tangan anda. Pilihlah dengan bijak.
Comments
Post a Comment