10 Tips Melindungi Anak dari Pedofil (Pencabul Anak)
Sekilas tentang Pedofilia
- Topik ini mungkin sesuatu yang tidak menarik bagi anda. Tapi mengingat semakin banyaknya anak-anak yang jadi korban pencabulan oleh orang dewasa yang tak bertanggung jawab maka saya tergerak untuk menuliskan tips ini agar bisa menjadi bahan masukan bagi para orangtua. Alasan mengapa mereka melakukan pencabulan bisa di baca di sini.
- Pedofil adalah sebuah penyakit kelainan seksual yang serius dan berbahaya karena suka melakukan hubungan seksual dengan anak di bawah umur. Mereka ini orang sakit yang tak bisa dibiarkan dan perlu berobat, karena menangkap dan memenjarakannya tidak akan merubah apapun. Selepas dari penjara toh dia bisa melakukannya lagi.
- Pedofilia membangun reputasinya selama bertahun-tahun di dalam masyarakat sebelum melancarkan aksinya mencabuli anak-anak. Agar memiliki akses pada anak-anak, pelaku menjalin hubungan akrab dan pertemanan dengan orangtua dan menggunakan reputasi itu untuk membangun kepercayaan mereka. Sehingga jika suatu ketika anak anda mengadukan kalau dirinya telah dicabuli olehnya, maka orangtua tak akan mudah percaya. Proses ini dikenal dengan nama grooming.
Siapakah pelaku pedofilia ini?
- Mereka bisa siapa saja. Bahkan mereka ini kadang tak pernah disangka oleh orangtua untuk menjadi pelaku pencabulan terhadap anak mereka.
- Mereka ini bisa tampil sebagai guru teladan, pelatih yang memiliki banyak prestasi, tetangga yang dipercaya, pacar yang baik dan lemah lembut, pastor/dai muda yang aktif dalam kegiatan yang melibatkan banyak anak-anak. Mereka betul-betul bisa siapa saja yang ada di sekitar anak.
10 tips untuk melindungi anak dari pelaku
(1) Percayalah kata-kata anak
- Kalau anak anda suatu ketika ngomong kalau dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh seseorang itu artinya mereka ngomong yang sebenarnya. Menurut penelitian omongan anak-anak terhadap apa yang terjadi pada diri mereka sekitar 95% - 98% nya benar. Sementara bagi remaja muda mereka bicara benar sekitar 88 % - 92 %. Jika anak-anak berkata sesuatu tentang dirinya, dengarkan, percayai atau cari kebenarannya.
(2) Beritahu anak untuk tidak berduaan dengan orang dewasa lain.
- Pencabulan sering terjadi saat anak sedang sendirian dan berada dalam kondisi berduaan dengan pelaku dalam mobil, dalam rumah, dalam kelas/aula yang kosong, kantor pribadi, atau bahkan di bagian tertutup dari tempat umum seperti dalam tenda kemping atau sleeping bag.
- Beritahu anak untuk mengajak teman / orang dewasa lain untuk menemani. Atau segera lari jika mengetahui ada bahaya mengancam, termasuk saat hendak dicabuli. (baca :10 tips sederhana mengajari anak melindungi dirinya). Ajari anak agar dapat membela dan melindungi dirinya dengan benar.
(3) Beritahu anak untuk tidak berkomunikasi secara rahasia dengan orang lain.
- Orang tua wajib tahu dengan siapa anak-anaknya berkomunikasi. Jangan biarkan anak-anak berkomunikasi secara rahasia dengan orang dewasa lainnya baik lewat sms, email, medsos, telepon, skype, tanpa sepengetahuan anda sebagai orangtuanya. Pastikan bahwa sekolah, tempat kursus atau klub olahraga/keagamaaan di mana anak anda beraktivitas memiliki aturan melarang siswanya untuk berbicara secara pribadi dengan guru hanya berdua saja dalam ruangan tertutup yang tak memiliki jendela dan bisa dikunci dari dalam.
(4) Kenali tanda-tanda aneh pada anak
- Jika anak anda yang sebelumnya ceria menjadi sering galau, ketakutan ataupun berubah menjadi pembangkang / sering membantah anda, coba cari tahu barangkali ada yang membuatnya berlaku demikian. Cari informasi dari teman dekat maupun guru di mana anak sekolah. Anak yang mengalami pencabulan pasti merasa tertekan secara psikologis dan anda sebagai orangtua harus bisa mengenalinya. Perubahan sekecil apapun pada anak harus anda ketahui dan waspadai.
(5) Pastikan anak tahu dan menggunakan bahasa yang tepat untuk organ pribadinya.
- Pastikan bahwa mereka tahu bahasa yang tepat untuk organ intimnya seperti penis, vagina, buah pelir, anus, payudara, puting dan sebagainya. Jika mereka menggunakan bahasa lain seperti "cookie" (kue) sambil menunjuk organ intimnya, maka anda harus menginvestigasi lebih lanjut.
(6) Beri perhatian yang cukup pada anak.
- Anak yang paling mudah menjadi korban pencabulan adalah mereka yang tidak mendapatkan perhatian cukup dari orangtuanya atau mereka yang tidak memiliki orang tua. Orang tua terlalu sibuk mencari nafkah dan membiarkan anak kemana saja sendirian. Anak yang dibesarkan tanpa ayah sehingga ibunya harus jadi orangtua tunggal dan sendirian menopang biaya hidup mereka. Anak-anak korban perceraian / broken home atau bahkan anak dari orang tua yang sakit berat. Anak yang sedih, kesepian, suka berkonflik lebih mudah dimanipulasi dan jadi korban pencabulan.
(7) Pastikan anak menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya secara detail.
- Anak-anak saat bercerita biasanya hanya sepotong-sepotong dan tidak lengkap. Mereka takut karena pelaku biasanya mengancam akan mencelakakannya atau orang lain yang disayanginya jika mengadukan perbuatannya. Mereka tidak bisa bercerita secara detail karena takut, sedih, marah dan tidak tahu harus berkata apa. Apalagi jika dilihatnya orang di sekitarnya semua bereaksi berlebihan atas apa yang diungkapkannya. Orangtua mulai marah, ada rencana lapor polisi, ini semua sesuatu yang membuat anak jadi takut.
- Jangan terlalu memaksakan anak untuk bercerita, lakukan secara pelan-pelan. Jangan sampai anak malah semakin menutup diri.
(8) Pastikan anak tahu bahwa anda menyayangi mereka
- Anak yang dibesarkan dengan disiplin dan hukuman biasanya takut untuk menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, karena takut akan dihukum atau dihakimi karena dianggap melakukan kesalahan yang berat.
- Pastikan bahwa anda mencintainya dan tak akan menghukum atau menghakiminya.
(9) Bawa kepada ahlinya
- Jika anak menceritakan kalau dia dicabuli, ambil tindakan segera. Cari tahu kebenarannya, laporkan kepada pihak yang berwajib, temani anak saat harus menjalani pemeriksaan dan bawa anak menemui ahli / psikiater untuk membantu memulihkan jiwanya yang terguncang.
- Perlakukan dia seperti tak ada yang terjadi, ajak anak untuk mengikuti kegiatan yang bisa mengalihkan perhatiannya pada masalah yang dihadapinya. Bersama-samalah mengubur dan melupakan kenangan buruk itu.
(10) Ikut aktif dalam kegiatan pencegahan
- Ikut sertalah dan aktif dalam komunitas / kelompok yang mengkampanyekan perlindungan pada anak-anak. Beri pelatihan dan pendidikan pada orang tua maupun pada anak-anak, kesadaran untuk melindungi diri dari oknum yang tak bertanggung jawab. Sebarkan informasi sebanya
- Saat ini Mensos Khofifah malah mengusulkan agar libido mereka yang pedofil ini dimatikan dengan memasukkan bahan kimia, agar mereka yang gampang terangsang terhadap anak ini tidak bisa melakukan aksinya melukai anak-anak lagi.
Comments
Post a Comment