Bagaimana Harusnya Orang Tua Menyikapi Bully?
Bully semakin menggejala
- Bully adalah sesuatu yang mulai menggejala akhir-akhir ini. Banyaknya anak yang berhenti atau mogok sekolah hanya karena sering menjadi korban bully. Banyak juga anak yang menjadi cacat, gila, depresi, bunuh diri dan terbunuh karena menjadi korban bully (Baca: fakta-fakta mengenai bully).
- Seperti beberapa waktu lalu seorang bocah kelas 2 SD Kebayoran Baru bernama Anggarh harus kehilangan nyawa akibat tindakan kekerasan yang dilakukan temannya sendiri. Anggrah tidak menyangka kalau ejekan gendut seperti baboon bisa membuatnya kehilangan nyawa.
- Hal ini tidak bisa dibiarkan. Orang tua harus turun tangan sebelum tindakan bully yang berbahaya ini semakin meluas.
Bagaimana orangtua harus menyikapi bully?
(1) Jika anak menjadi korban bully
- Bicaralah kepada gurunya mengenai kondisi yang dialami oleh anak, bagaimana penanganannya, apa langkah-langkah yang harus dilakukan sekolah terhadap anak anda.
- Bagaimana sekolah akan menangani bully yang terjadi di sekolah agar semakin tidak meluas. Jangan sampai menunggu sampai jatuh korban.
- Ajari anak untuk menghadapi pelaku bully dengan cara yang santun. Kekerasan tidak harus dibalas dengan kekerasan.
- Ajari anak untuk meningkatkan harga diri, percaya diri dan mampu membela diri saat seseorang hendak membully / menyakitinya.
- Dukunglah anak untuk menyelesaikan masalahnya dan terus melanjutkan sekolah.
- Jika perlu untuk menemui ahli terapi / psikiater itu merupakan salah satu pilihan yang bisa ditempuh.
(2) Jika anak adalah pelaku bully
- Tanyakan padanya mengapa mereka berlaku seperti itu (membully / menyakiti orang lain).
- Jelaskan padanya kerusakan yang terjadi akibat perbuatannya. Beritahu konsekuensi yang diterimanya jika ia terus melakukan aksi agresifnya. Seperti dia bisa dibenci orang lain, bisa dimusuhi dan dicelakakan orang lain juga serta bisa ditangkap aparat. Bukan untuk menakutinya tapi untuk memberikan pemahaman bahwa apa yang dilakukannya itu salah. Dan akan berakibat juga kembali padanya.
- Bicaralah pada pihak sekolah. Masalah apa yang dihadapi oleh anak anda, sehingga anda dan pihak sekolah bersama-sama menemukan penyebab agresivitasnya dan memikirkan bagaimana mengendalikan perilaku yang salah ini.
- Jika perlu untuk menemui ahli terapi / psikiater itu merupakan salah satu pilihan.
Perilaku bully tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat dan hanya oleh sekolah. Orang tua juga harus bahu membahu untuk mengurangi jatuhnya korban dan semakin merajalelanya perilaku yang berbahaya ini.
Baca juga kenapa seseorang tega ngebully orang lain?
Baca juga kenapa seseorang tega ngebully orang lain?
Comments
Post a Comment